Pengenalan Metode Baca Al-Qur’an Al-Ma’arif
Baca Al-Qur'an adalah kewajiban bagi setiap muslim yang ingin memperkuat imannya dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Dalam proses belajar membaca Al-Qur'an, setiap individu akan menemukan banyak metode yang berbeda. Salah satu metode yang populer adalah Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif.
Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif dikembangkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman dan diluncurkan pada tahun 1956. Metode ini didasarkan pada ilmu tajwid yang menyeluruh dan memperhatikan nuansa, irama, dan artikulasi setiap huruf Al-Qur'an.
Kelebihan Metode Baca Al-Qur’an Al-Ma’arif
Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif memiliki kelebihan yang signifikan dibandingkan dengan metode baca Al-Qur'an lainnya. Pertama, metode ini menggabungkan pengajaran tajwid dengan pengetahuan tentang sejarah dan konteks ayat Al-Qur'an. Hal ini memungkinkan para pelajar untuk memahami makna ayat secara lebih mendalam dan menghubungkannya dengan konteks sosial dan sejarah saat ayat diturunkan.
Kedua, metode ini memberikan penekanan pada pelafalan dan intonasi yang tepat. Pelajar diajarkan untuk melafalkan setiap huruf dengan jelas dan memberikan penekanan pada intonasi yang benar. Hal ini membantu pelajar untuk menghindari kesalahan dalam membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan memperoleh keterampilan membaca yang lebih baik.
Ketiga, metode ini menggunakan pendekatan berbasis multimedia yang efektif. Pelajar diajarkan melalui metode audio-visual, di mana mereka mendengarkan rekaman bacaan Al-Qur'an dan melihat gerakan mulut dan bibir guru mereka ketika melafalkan huruf-huruf tertentu. Hal ini memungkinkan para pelajar untuk melihat dan mendengar cara yang tepat dalam membaca Al-Qur'an.
Keempat, metode ini memungkinkan para pelajar untuk belajar secara mandiri. Para pelajar diberikan akses ke materi pembelajaran yang dapat diakses secara online atau diunduh ke dalam perangkat mobile mereka. Hal ini memungkinkan para pelajar untuk belajar kapan saja dan di mana saja, dan melatih keterampilan membaca mereka sesuai kebutuhan mereka.
Cara Menggunakan Metode Baca Al-Qur’an Al-Ma’arif
Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif dapat digunakan oleh siapa saja, baik mereka yang baru memulai belajar membaca Al-Qur'an atau yang telah memiliki dasar pengetahuan tentang tajwid. Metode ini memulai dari tingkat dasar dan meningkatkan tingkat kesulitan secara bertahap. Berikut adalah cara menggunakan metode baca Al-Qur'an Al-Ma'arif:
Mempelajari dasar-dasar tajwid
Pertama-tama, pelajar harus mempelajari dasar-dasar tajwid seperti huruf-huruf izhar, iqlab, idgham, dan lain-lain. Pelajar juga harus memahami bagaimana menerapkan tajwid dengan benar dalam membaca Al-Qur'an.
Membaca Al-Qur'an secara bergantian dengan guru
Setelah mempelajari dasar-dasar tajwid, pelajar harus membaca Al-Qur'an secara bergantian dengan guru mereka. Guru akan memperbaiki setiap kesalahan pelajar dan memberikan arahan yang diperlukan untuk membantu mereka memahami tajwid secara lebih mendalam.
Menggunakan multimedia untuk memperdalam pemahaman
Pelajar dapat menggunakan media seperti video dan audio untuk memperdalam pemahaman mereka tentang tajwid. Dalam metode baca Al-Qur'an Al-Ma'arif, penggunaan media ini dapat membantu para pelajar untuk melihat dan mendengar cara yang benar dalam membaca Al-Qur'an.
Melakukan latihan mandiri
Setelah pelajar memiliki dasar-dasar tajwid, mereka dapat melatih keterampilan membaca mereka secara mandiri. Pelajar dapat mengakses materi pembelajaran online atau diunduh ke dalam perangkat mobile mereka dan melatih keterampilan membaca mereka sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menyelesaikan semua tingkat pembelajaran
Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif terdiri dari beberapa tingkat pembelajaran, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. Pelajar harus menyelesaikan semua tingkat pembelajaran dan memperoleh sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka telah memahami tajwid secara menyeluruh.
Kesimpulan
Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif adalah pendekatan yang komprehensif dan efektif dalam belajar membaca Al-Qur'an. Metode ini menggabungkan pengajaran tajwid dengan pengetahuan tentang sejarah dan konteks ayat Al-Qur'an, memberikan penekanan pada pelafalan dan intonasi yang tepat, menggunakan pendekatan berbasis multimedia, dan memungkinkan para pelajar untuk belajar secara mandiri. Dengan menggunakan metode ini, para pelajar dapat memperoleh keterampilan membaca Al-Qur'an yang lebih baik dan memperdalam pemahaman mereka tentang makna ayat-ayat Al-Qur'an.
Sebagaimana metode An-Nahdliyah, Al-Ma’arif ini juga muncul atas inisiatif dari LP Ma’arif NU. Secara teknis, inisitif itu lahir dari anggota FUSPAQ (Forum Ukhuwah Silaturrahim Pendidikan Al-Qur’an) Kabupaten Kendal untuk membuat panduan cara membaca Al-Qur’an. Kreasi ini berangkat dari terbatasnya pasokan buku Qiro’ati di Kabupaten Kendal.
Menurut Muhammad Hizbullah dalam Ensiklopedia Baca Al-Qur’an di Indonesia (2022: 133-134) pada tahun 2002 atas prakarsa Kyai Qomarudin al-Hafidz dan Kyai M Irfan Shodiq al-Hafidz, mulai dirintis pembuatan buku cara mudah belajar mambaca Al-Qur’an “Al Ma’arif”. Buku ini selesai disusun setahun kemudian, 2003. Penamaan “Al-Ma’arif”, selain bermakna ilmu pengetahuan, metode ini juga menjadi wadah tempat menaungi FUSPAQ Kendal, yaitu LP Ma’arif NU.
Adapun penulisan metode Al-Ma’rif ini hasil karya Kyai Qomarudin Al-Hafidz dan Kyai Irfan Shodiq. Keduanya lahir, tumbuh, dan dibesarkan di lingkungan NU. Hasil kreasi itu ditashih oleh sesepuh dan tokoh-tokoh yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama, antara lain KH Wildan Abdul Hamid Kendal, KH. Hasyim Masyduqi Al-Hafidz Boja, KH Baduhun Badawi Kaliwungu.
Hizbullah mencatat bahwa ciri khas metode Al-Ma’arif yaitu sistem pembelajaran yang tanpa putus. Selain itu, kekhasan metode ini terdapat pada jilid pra TK, sebagai langkah awal dalam pembelajaran Al-Qur’an. Pada jilid tersebut diperkenalkan huruf hijaiyah A-BA dengan makhroj yang benar tanpa dieja (Alif Fathah A, Ba Fathah Ba) sekaligus diberikan contoh cara membacanya, kemudian para santri disuruh membaca hurud A-BA bersama-bersama, dan begtiu seterusnya. Pada tahap tersebut, para santri atau guru tidak diperkenankan melanjutkan ke jenjang berikutnya jika belum menguasainya.
Secara umum materi metode Al-Ma’arif meliputi pengenalan huruf hijaiyah berkaharakat (Fathah, Dhommah, Kasrah), pelajaran ilmu tajwid dan ghoib. Selanjutnya, materi terkait pengenalan angka/bilangan Arab, pelajaran bacaan fawatih as-suar, dan dilengkapi dengan latihan-latihan dari potongan-potongan ayat Al-Qur’an.
Adapun pada jilid Gharib, materi ajarnya ilmu Gharib dengan penjelasan serta contoh ayat yang terdapat pada Al-Qur’an. Sedangkan pada jilid tajwid materi ajarnya meliputi hukum pelajaran tajwid dengan penjelasan dan contoh pelajarannya.
Untuk Sebaran metode ini masih terbatas masih digunakan pada TKQ-TPQ FUSPAQ Kabupaten Kendal Jawa Tengah, khususnya dan LP Ma’arif NU Kabupaten Kendal pada umumnya.
Mahrus eL-Mawa (alumni jurusan Tafsir Hadits IAIN Sunan Kalijaga, nyantri di pesantren Al-Munawir Krapyak dan Salafiyah Pemalang, Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an)
EmoticonEmoticon