Tampilkan postingan dengan label AL-Qur'an. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AL-Qur'an. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 April 2023

Metode Baca Al-Qur’an Al-Ma’arif: Sebuah Pendekatan yang Komprehensif


Pengenalan Metode Baca Al-Qur’an Al-Ma’arif


Baca Al-Qur'an adalah kewajiban bagi setiap muslim yang ingin memperkuat imannya dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Dalam proses belajar membaca Al-Qur'an, setiap individu akan menemukan banyak metode yang berbeda. Salah satu metode yang populer adalah Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif.


Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif dikembangkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman dan diluncurkan pada tahun 1956. Metode ini didasarkan pada ilmu tajwid yang menyeluruh dan memperhatikan nuansa, irama, dan artikulasi setiap huruf Al-Qur'an.


Kelebihan Metode Baca Al-Qur’an Al-Ma’arif


Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif memiliki kelebihan yang signifikan dibandingkan dengan metode baca Al-Qur'an lainnya. Pertama, metode ini menggabungkan pengajaran tajwid dengan pengetahuan tentang sejarah dan konteks ayat Al-Qur'an. Hal ini memungkinkan para pelajar untuk memahami makna ayat secara lebih mendalam dan menghubungkannya dengan konteks sosial dan sejarah saat ayat diturunkan.


Kedua, metode ini memberikan penekanan pada pelafalan dan intonasi yang tepat. Pelajar diajarkan untuk melafalkan setiap huruf dengan jelas dan memberikan penekanan pada intonasi yang benar. Hal ini membantu pelajar untuk menghindari kesalahan dalam membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan memperoleh keterampilan membaca yang lebih baik.


Ketiga, metode ini menggunakan pendekatan berbasis multimedia yang efektif. Pelajar diajarkan melalui metode audio-visual, di mana mereka mendengarkan rekaman bacaan Al-Qur'an dan melihat gerakan mulut dan bibir guru mereka ketika melafalkan huruf-huruf tertentu. Hal ini memungkinkan para pelajar untuk melihat dan mendengar cara yang tepat dalam membaca Al-Qur'an.


Keempat, metode ini memungkinkan para pelajar untuk belajar secara mandiri. Para pelajar diberikan akses ke materi pembelajaran yang dapat diakses secara online atau diunduh ke dalam perangkat mobile mereka. Hal ini memungkinkan para pelajar untuk belajar kapan saja dan di mana saja, dan melatih keterampilan membaca mereka sesuai kebutuhan mereka.


Cara Menggunakan Metode Baca Al-Qur’an Al-Ma’arif


Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif dapat digunakan oleh siapa saja, baik mereka yang baru memulai belajar membaca Al-Qur'an atau yang telah memiliki dasar pengetahuan tentang tajwid. Metode ini memulai dari tingkat dasar dan meningkatkan tingkat kesulitan secara bertahap. Berikut adalah cara menggunakan metode baca Al-Qur'an Al-Ma'arif:


Mempelajari dasar-dasar tajwid

Pertama-tama, pelajar harus mempelajari dasar-dasar tajwid seperti huruf-huruf izhar, iqlab, idgham, dan lain-lain. Pelajar juga harus memahami bagaimana menerapkan tajwid dengan benar dalam membaca Al-Qur'an.


Membaca Al-Qur'an secara bergantian dengan guru

Setelah mempelajari dasar-dasar tajwid, pelajar harus membaca Al-Qur'an secara bergantian dengan guru mereka. Guru akan memperbaiki setiap kesalahan pelajar dan memberikan arahan yang diperlukan untuk membantu mereka memahami tajwid secara lebih mendalam.


Menggunakan multimedia untuk memperdalam pemahaman

Pelajar dapat menggunakan media seperti video dan audio untuk memperdalam pemahaman mereka tentang tajwid. Dalam metode baca Al-Qur'an Al-Ma'arif, penggunaan media ini dapat membantu para pelajar untuk melihat dan mendengar cara yang benar dalam membaca Al-Qur'an.


Melakukan latihan mandiri

Setelah pelajar memiliki dasar-dasar tajwid, mereka dapat melatih keterampilan membaca mereka secara mandiri. Pelajar dapat mengakses materi pembelajaran online atau diunduh ke dalam perangkat mobile mereka dan melatih keterampilan membaca mereka sesuai dengan kebutuhan mereka.


Menyelesaikan semua tingkat pembelajaran

Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif terdiri dari beberapa tingkat pembelajaran, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. Pelajar harus menyelesaikan semua tingkat pembelajaran dan memperoleh sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka telah memahami tajwid secara menyeluruh.


Kesimpulan


Metode Baca Al-Qur'an Al-Ma'arif adalah pendekatan yang komprehensif dan efektif dalam belajar membaca Al-Qur'an. Metode ini menggabungkan pengajaran tajwid dengan pengetahuan tentang sejarah dan konteks ayat Al-Qur'an, memberikan penekanan pada pelafalan dan intonasi yang tepat, menggunakan pendekatan berbasis multimedia, dan memungkinkan para pelajar untuk belajar secara mandiri. Dengan menggunakan metode ini, para pelajar dapat memperoleh keterampilan membaca Al-Qur'an yang lebih baik dan memperdalam pemahaman mereka tentang makna ayat-ayat Al-Qur'an.



Metode Baca Al-Qur’an Al-Ma’arif


Sebagaimana metode An-Nahdliyah, Al-Ma’arif ini juga muncul atas inisiatif dari LP Ma’arif NU. Secara teknis, inisitif itu lahir dari anggota FUSPAQ (Forum Ukhuwah Silaturrahim Pendidikan Al-Qur’an) Kabupaten Kendal untuk membuat panduan cara membaca Al-Qur’an. Kreasi ini berangkat dari terbatasnya pasokan buku Qiro’ati di Kabupaten Kendal.


Menurut Muhammad Hizbullah dalam Ensiklopedia Baca Al-Qur’an di Indonesia (2022: 133-134) pada tahun 2002 atas prakarsa Kyai Qomarudin al-Hafidz dan Kyai M Irfan Shodiq al-Hafidz, mulai dirintis pembuatan buku cara mudah belajar mambaca Al-Qur’an “Al Ma’arif”. Buku ini selesai disusun setahun kemudian, 2003. Penamaan “Al-Ma’arif”, selain bermakna ilmu pengetahuan, metode ini juga menjadi wadah tempat menaungi FUSPAQ Kendal, yaitu LP Ma’arif NU.


Adapun penulisan metode Al-Ma’rif ini hasil karya Kyai Qomarudin Al-Hafidz dan Kyai Irfan Shodiq. Keduanya lahir, tumbuh, dan dibesarkan di lingkungan NU. Hasil kreasi itu ditashih oleh sesepuh dan tokoh-tokoh yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama, antara lain KH Wildan Abdul Hamid Kendal, KH. Hasyim Masyduqi Al-Hafidz Boja, KH Baduhun Badawi Kaliwungu.


Hizbullah mencatat bahwa ciri khas metode Al-Ma’arif yaitu sistem pembelajaran yang tanpa putus. Selain itu, kekhasan metode ini terdapat pada jilid pra TK, sebagai langkah awal dalam pembelajaran Al-Qur’an. Pada jilid tersebut diperkenalkan huruf hijaiyah A-BA dengan makhroj yang benar tanpa dieja (Alif Fathah A, Ba Fathah Ba) sekaligus diberikan contoh cara membacanya, kemudian para santri disuruh membaca hurud A-BA bersama-bersama, dan begtiu seterusnya. Pada tahap tersebut, para santri atau guru tidak diperkenankan melanjutkan ke jenjang berikutnya jika belum menguasainya.


Secara umum materi metode Al-Ma’arif meliputi pengenalan huruf hijaiyah berkaharakat (Fathah, Dhommah, Kasrah), pelajaran ilmu tajwid dan ghoib. Selanjutnya, materi terkait pengenalan angka/bilangan Arab, pelajaran bacaan fawatih as-suar, dan dilengkapi dengan latihan-latihan dari potongan-potongan ayat Al-Qur’an.


Adapun pada jilid Gharib, materi ajarnya ilmu Gharib dengan penjelasan serta contoh ayat yang terdapat pada Al-Qur’an. Sedangkan pada jilid tajwid materi ajarnya meliputi hukum pelajaran tajwid dengan penjelasan dan contoh pelajarannya.


Untuk Sebaran metode ini masih terbatas masih digunakan pada TKQ-TPQ FUSPAQ Kabupaten Kendal Jawa Tengah, khususnya dan LP Ma’arif NU Kabupaten Kendal pada umumnya.


Mahrus eL-Mawa (alumni jurusan Tafsir Hadits IAIN Sunan Kalijaga, nyantri di pesantren Al-Munawir Krapyak dan Salafiyah Pemalang, Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an)

Kemenag Susun Buku Kisah dalam Al-Qur’an

Kemenag Susun Buku Kisah dalam Al-Qur’an


Gurupedia.eu.org - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag akan menyusun buku dongeng/kisah dalam Al Qur’an. Buku ini dikemas untuk memberikan inspirasi bagi anak-anak terkait moderasi beragama.


“Sebagian besar isi Al Qur’an itu berisi tentang kisah-kisah. Mungkin jika tidak didasari dengan iman, bisa saja kita bosan dengan kisah yang berulang. Tapi ternyata, seperti dijelaskan dalam kitab-kitab, yang dikonstruksi oleh para sejarawan, peristiwa dalam cerita itu bisa jadi terulang, tetapi menyenangkan,” jelas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini dalam Workshop Penyusunan Buku Dongeng perspektif Moderasi Beragama dalam Pendidikan Al-Qur’an di Jakarta, Rabu, (4/5/2023).


Waryono menjelaskan bahwa cerita-cerita dalam Al-Qur’an mengandung ‘ibrah (pelajaran). “Nah poinnya, apa yang diceritakan di dalam Al-Qur’an ini perlu dicari hikmahnya (hikmatut tasyri'-nya). Maka, buku yang akan bertajuk ‘Sang Uswah Hasanah: Kisah Para Kekasih Allah SWT’ ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada anak-anak kita sejak dini,” tutur Waryono.


Sebelumnya, ia menjelaskan bahwa salah satu tantangan konkret masa kini adalah anak-anak yang sudah memiliki akses penuh dengan gawai. Maka, buku ini harus mudah diakses, termasuk oleh orang tua dan masyarakat, sehingga mereka dapat memberikan bekal nilai-nilai moderasi beragama sejak dini kepada anak-anaknya. Hal itu akan menjadi bekal mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat luas.


Kasubdit Pendidikan Al Qur’an, Mahrus menggarisbawahi pentingnya pesan moderasi beragama melalui Dongeng/Kisah dalam Al-Qur’an bagi Lembaga Pendidikan Al Qur’an (LPQ). Ia menyampaikan bahwa kisah-kisah ini jangan hanya dilihat dari ceritanya saja, tapi harus dengan pendekatan ilmu.


“Penulisan ceritanya harus moderat. Terlebih kisah ini untuk konsumsi publik. Jika tidak moderat bisa tidak fokus. Moderasi itu sesuatu yang tidak ekstrem dan berada di tengah-tengah. Nah, buku ini diharapkan dapat menanamkan sifat yang moderat, toleran, anti kekerasan dan berbasis pada budaya/ lokalitas untuk anak-anak kita,” terang Mahrus.


Workshop ini menghadirkan para akademisi Al Qur'an dari beberapa Perguruan Tinggi Islam, mitra LPQ, Pamong Belajar dan Kepala Seksi Kankemenag sekitar Jabodetabek. Hadir juga para pakar dan pemerhati Al-Qur'an, serta tim penyusun yang terdiri dari para penulis cerita; serta ilustrator.


Buku ringan tentang kisah-kisah yang inspiratif bagi anak-anak LPQ ini, selain dari kisah para nabi Allah semasa kanak-kanak, juga cerita dari hewan/binatang yang berasal dari kitab suci Al-Qur'an yang mulia.


Sumber: Kemenag

Rabu, 05 April 2023

Metode Baca Al-Qur'an Iqro' Tartila: Cara Efektif Mempelajari Al-Qur'an

Metode Baca AL-Qur'an


Sesuai dengan perkembangan zaman, di mana Pendidikan Islam di Indonesia juga mengalami berbagai dinamikanya, kreasi cara baca Al-Qur’an pun demikian. Model Baca Al-Qur’an Iqro’ Tartila termasuk salah satu dari kecenderungan tersebut, yakni disusun untuk kebutuhan pembelajaran Al-Qur’an di lembaga binaan Yayasan Iqro Tartila. Alasan lainnya, metode-metode yang hadir sebelumnya dianggap tidak dapat memenuhi kebutuhan atau kurang dapat melengkapi pembelajaran Al-Qur’an di Yayasan Iqro Tartila.


Menurut Sofian Effendi dalam Ensiklopedia Cara Baca Al-Qur’an di Indonesia (2022: 105-107), Iqro’ Tartila mempunyai tiga penamaan setiap tingkatan; untuk anak-anak disebut metode Iqro’ Tartila berjumlah lima jilid; untuk dewasa disebut Tartilaqu berjumlah lima jilid; dan ketiga, untuk ringkasan bernama Tartila Arbain, yakni 40 hari terampil membaca Al-Qur’an. Penyusunnya bernama Nur Hadi Kastamin, M.Ag., pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Sunan Drajat; lebih kurang 6 tahun, khususnya kepada ustadz Abdullah Mansur Al-Hafizh hingga memperoleh Syahadah Al-Qur’an bin-Nadhar.


Perbedaan dengan metode lain, masih menurut Effendi, antara lain pertama, pengenalan huruf-hurufnya dengan menuliskan tiga huruf yang merupakan akar kata dari kalimat ‘arabiyah yang mempunyai makna; kedua, contoh-contoh dalam bukunya sesuai urutan huruf hija’iyah (alphabet arab).


Adapun pembelajaran dari tiga tingkatan, terdiri dari: jilid pertama berisikan materi ajar pengenalan huruf hija’iyyah berharakat fathah dan pengenalan bacaan bersambung. Pada jilid kedua, berisi tentang pengenalan bacaan huruf hijaiyyah berharakat kasrah dan dhammah, lalu pengenalan huruf hija’iyyah berharakat tanwin dan pengenalan huruf hija’iyyah berharakat sukun dan tasydid.


Jilid ketiga dari buku ini berisi tentang ragam bacaan mad thabi’i, pengenalan alif lam qomariyah dan syamsiyyah, terdapat juga bacaan mad wajib mutthasil serta hukum bacaan lafẓul jalālah. Jilid keempat tentang Tajwid Hukum bacaan Nun sukun, Tanwīn, Ghunnah, Hukum bacaan Mim Sukun, Idhgom Mutamatsilain, Idhgom Mutaqoribain dan Mutajanisain. Sementara jilid terakhir untuk kategori anak, dewasa ataupun tartila arbain memiliki materi do’a do’a pilihan pelajaran ghorib beserta penjelasan dan contoh ayatnya dalam Al-Qur’an.


Sebaran dari metode Iqro’ Tartila, Tartila Arbain dan Tartilaqu melalui jaringan Yayasan Iqra Tartila dengan skala terbatas, masih berkembang di Jabodetabek dan sekitarnya, seperti di wilayah Bogor, Depok, Ciracas dan Serang. Wilayah sebarannya jauh berbeda dengan metode Iqro’ yang sudah berkembang luas di manca negara sebelumnya.


Mahrus eL-Mawa (alumni jurusan Tafsir Hadits IAIN Sunan Kalijaga, nyantri di pesantren Al-Munawir Krapyak dan Salafiyah Pemalang, Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an)


Metode Baca Al-Qur'an Iqro' Tartila:

Metode baca Al-Qur'an Iqro' Tartila adalah suatu metode yang digunakan untuk mempelajari bacaan Al-Qur'an dengan mengedepankan prinsip tartil, yaitu bacaan yang pelan dan teratur. Metode ini dikembangkan oleh Syaikh Syamsuddin Khafaji dan mulai diperkenalkan pada tahun 1969. Iqro' Tartila terdiri dari beberapa tahapan yang diatur secara berurutan dan bertahap, dimulai dari Iqro' 1 hingga Iqro' 6. Setiap tahap Iqro' memiliki materi bacaan yang semakin kompleks dan tingkat kesulitan yang bertahap.


Metode Iqro' Tartila sangat cocok untuk pemula yang belum memahami huruf-huruf Arab dan belum bisa membaca Al-Qur'an. Metode ini menggunakan pendekatan talaqi atau tahqiqi, yaitu mengenal huruf dan bacaan secara detail sebelum belajar membaca Al-Qur'an secara keseluruhan. Metode ini juga menekankan pada pemahaman makna dan tafsir surat-surat pendek yang sering dibaca dalam shalat seperti Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Dalam metode Iqro' Tartila, siswa akan diajarkan untuk membaca Al-Qur'an dengan tempo yang pelan dan teratur, serta menghayati makna dari setiap ayat yang dibaca.


Keunggulan Metode Baca Al-Qur'an Iqro' Tartila:

Metode Iqro' Tartila memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi metode yang efektif untuk mempelajari Al-Qur'an, antara lain:


Pendekatan Talaqi: Metode Iqro' Tartila menggunakan pendekatan talaqi atau tahqiqi, yaitu mengenal huruf dan bacaan secara detail sebelum belajar membaca Al-Qur'an secara keseluruhan. Pendekatan ini memungkinkan siswa memahami dan menguasai huruf-huruf Arab dengan baik sebelum mulai membaca Al-Qur'an, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih mudah dan efektif.


Bertahap dan Terstruktur: Metode Iqro' Tartila dirancang dengan tahapan yang bertahap dan terstruktur, dimulai dari Iqro' 1 hingga Iqro' 6. Setiap tahap memiliki materi bacaan yang semakin kompleks dan tingkat kesulitan yang bertahap. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan mudah dan tidak terlalu terbebani oleh materi yang terlalu sulit.


Fokus pada Tartil: Metode Iqro' Tartila mengedepankan prinsip tartil, yaitu bacaan yang pelan dan teratur. Siswa diajarkan untuk membaca Al-Qur'an dengan tempo yang pelan dan teratur, sehingga dapat menguasai teknik tartil dengan baik. Tartil dalam membaca Al-Qur'an sangat penting, karena membantu siswa untuk memahami setiap kata dan ayat dengan baik, serta menghayati maknanya.


Pemahaman Makna dan Tafsir: Metode Iqro' Tartila juga menekankan pada pemahaman makna dan tafsir surat-surat pendek yang sering dibaca dalam shalat. Hal ini membantu siswa untuk mengerti makna dari setiap ayat yang dibaca, sehingga dapat meningkatkan pemahaman terhadap isi Al-Qur'an secara keseluruhan.


Menggunakan Teknik Bacaan Terstandar: Metode Iqro' Tartila menggunakan teknik bacaan terstandar yang digunakan dalam bacaan Al-Qur'an yang benar, sehingga siswa dapat belajar membaca dengan benar dan tepat sesuai dengan tajwid yang dianjurkan. Teknik bacaan terstandar ini sangat penting untuk memastikan siswa membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.


Fleksibilitas Waktu dan Tempat: Metode Iqro' Tartila sangat fleksibel dalam hal waktu dan tempat. Siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan ketersediaan waktu dan tempat mereka. Hal ini membuat metode ini sangat cocok untuk siswa yang memiliki jadwal yang padat atau sulit untuk menghadiri kelas tetap.


Pendekatan Praktis: Metode Iqro' Tartila menggunakan pendekatan yang praktis dalam pembelajarannya. Siswa diajarkan dengan metode yang mudah dipahami dan diikuti, serta menggunakan materi bacaan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat siswa dapat mengaitkan pembelajaran Al-Qur'an dengan kehidupan sehari-hari mereka secara praktis.


Contoh video youtube tentang Metode Baca Al-Qur'an Iqro' Tartila: Cara Efektif Mempelajari Al-Qur'an


Deskripsi: Video ini akan mengajarkan Anda metode tartil Al-Qur'an Iqro' atau metode bacaan tartila yang efektif untuk mempelajari Al-Qur'an. Metode tartila ini sangat cocok untuk pemula yang ingin belajar membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Dalam video ini, Anda akan belajar langkah-langkah metode tartila Al-Qur'an Iqro' yang meliputi tajwid, hukum tajwid, serta teknik membaca Al-Qur'an yang baik dan benar.

Anda dapat mencari video ini di YouTube dengan menggunakan judul yang disebutkan di atas atau menggunakan kata kunci lain seperti "metode baca Al-Qur'an Iqro' Tartila", "belajar tartil Al-Qur'an Iqro'", atau "metode bacaan tartila Al-Qur'an". Pastikan untuk memilih sumber yang terpercaya dan mengikuti panduan yang diberikan dengan cermat untuk memastikan Anda belajar dengan benar dan efektif. Selamat belajar!

Semoga dengan metode tartil Al-Qur'an Iqro' yang diajarkan dalam video tersebut, Anda dapat mempelajari Al-Qur'an dengan baik dan benar, serta meraih keberkahan dalam proses belajar Anda. Selamat belajar dan semoga menjadi hafiz atau hafizah Al-Qur'an yang baik! Aamiin.


Jangan lupa selalu menggunakan sumber yang terpercaya dalam belajar agama, mengikuti panduan dari ahli, serta memperhatikan etika dan adab dalam membaca Al-Qur'an.