Gurupedia - Salah satu pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama Mustofa Fahmi terpilih menjadi peserta Australia Awards Indonesia (AAI) 2023. Kepastian ini tertuang dalam surat Australia Awards Indonesia (AAI) tentang hasil seleksi Panel Independent AAI dan dari konsultasi dengan DFAT (Department of Foreign Affairs and Trade) Australia.
Total ada 25 orang yang dinyatakan lulus untuk berpartisipasi dalam program beasiswa studi singkat “Teacher professional Education: University and Government Collaboration”.
“Alhamdulillah, terpilih satu pegawai pada Ditjen Pendidikan Islam mewakili Kementerian Agama untuk belajar sekaligus mendalami analisa kebijakan tentang pengembangan kompetensi guru di Australia. Tentu ini menjadi sebuah kesempatan emas dalam memperkuat transformasi kebijakan Pendidikan profesi guru sekaligus menjalin hubungan kelembagaan (seperti antara universitas di Indonesia dan Australia) untuk memungkinkan kemitraan yang berkelanjutan dan pengembangan kapasitas yang berkelanjutan,” terang Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama M. Ali Ramdhani di Jakarta, Kamis (8/6).
Menurut Dhani, pengalaman dari program beasiswa studi singkat AAI ini secara intensif dan terintegrasi dengan studi lapangan, diharapkan mampu menghasilkan desain pendekatan pedagodis khusus yang saat ini kurang dalam pendidikan guru di Indonesia. Nantinya, Mustofa Fahmi diharapkan dapat berkontribusi dalam mereformasi pendekatan pendidikan profesi guru untuk memastikan guru dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan dalam mendukung capaian kurikulum siswa, khususnya dalam literasi dan numerasi.
“Termasuk juga dalam mengembangkan kemampuan umum para guru, seperti berpikir kritis dan kreatif, pemahaman antar budaya dan menghormati keragaman,” sebut Kang Dhani, panggilan akrabnya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain menambahhkan, Mustofa Fahmi akan bertolak ke Australia pada 9 Juni 2023. Menurutnya, dengan bekal pengalamannya menangani program Sertifikasi Guru/Pendidikan Profesi Guru selama hampir 12 (dua belas) tahun di Kementerian Agama, Fahmi, panggilan akrabnya, diyakini mampu melaksanakan misi pembelajaran berbasis proyek dan pendekatan inkuri yang disediakan melalui program beasiswa studi singkat AAI ini.
Studi yang akan diikuti terdiri dari 3 (tiga) hari Lokakarya Pra-Studi di Indonesia yang diselenggarakan pada Mei 2023, lalu dua Minggu studi di Australia pada Juni 2023. Tahap terakhir, Mustofa Fahmi akan mengikuti tiga hari Lokakarya Pasca-Studi di Indonesia yang diselenggarakan pada September 2023.
“Seluruh biaya kegiatan ini ditanggung oleh Department of Foreign Affairs and Trade Australia, dan aktifitas program ini fokus dilaksanakan di University of Queensland”, ujar Zain.
Mustofa Fahmi menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan dan seluruh rekan kerja dan keluarga yang terus memberikan support hingga bisa lulus seleksi dengan ketentuan yang sangat ketat ini. Untuk menerima beasiswa ini, Fahmi harus bersaing dengan mereka yang mendaftar dari unsur instansi Pemerintah, akademisi perguruan tinggi, guru dan kepala sekolah serta beberapa pakar pendidikan lainnya.
“Saya sangat bersyukur kembali bisa menimba ilmu terkait peningkatan kompetensi guru di luar negeri. Setelah sebelumnya di tahun 2019 juga pernah berkesempatan terpilih mewakili Indonesia dalam The Study of the United States Institutes for Secondary Educators (Teachers) selama hampir 2 (dua) bulan di Amerika Serikat. Pengalaman berharga dalam mengikuti program beasiswa studi singkat ini menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus memajukan Pendidikan madrasah di Kementerian Agama,” tandasnya.
*Sumber: Kemenag